Blogger news

Transmisi Budaya & Biologis serta Awal Perkembangan dan Pengasuhan  

Posted by Andi Alief HS




Transimi budaya adalah salah satu penyebaran budaya dari budaya yang satu ke budaya yang lain, dari generasi yang satu ke generasi berikutnya. Transmisi budaya dapat terjadi karena adanya toleransi antar masyarakat yang menganut budaya-budaya tersebut. Transmisi budaya dapat diperoleh melalui media massa, desas-desus maupun dengan cara belajar. Transmisi budaya dapat berpengaruh positif atau negatif tergantung bagaimana masyarakat memandang maupun mengartikan dari budaya tersebut.cara sekelompok orang atau hewan dalam masyarakat atau budaya cenderung untuk belajar dan menyampaikan informasi baru. Gaya belajar sangat dipengaruhi oleh bagaimana suatu budaya sosialisasi dengan anak-anak dan orang muda. Lintas-budaya penelitian di lima puluh tahun terakhir telah terutama difokuskan pada perbedaan antara budaya Timur dan Barat (Chang, et al., 2010). Beberapa sarjana percaya bahwa perbedaan budaya belajar mungkin tanggapan terhadap lingkungan fisik di daerah di mana budaya awalnya didirikan (Chang, et al., 2010). Perbedaan lingkungan meliputi iklim, pola migrasi, perang, kesesuaian pertanian, dan patogen endemik. Evolusi budaya, di mana pembelajaran budaya dibangun, diyakini menjadi produk dari masa lalu hanya 10.000 tahun dan terus sambungan sedikit genetika (Chang, et al.., 2010).
Ada beberapa bentuk transmisi budaya diantaranya adalah yang pertama adalah :

1.   Enkulturasi. Enkulturasi adalah proses penerusan kebudayaan dari generasi yang satu ke generasi berikutnya selama hidup seseorang diperoleh dari lingkungan keluarga terutama ibu. Misalnya Jika seorang ibu menyuruh anaknya untuk mencuci kaki sebelum tidur besar kemungkinan sang anak akan mewariskan perilaku tersebut kepada anaknya pula. 

2.    Akulturasi . Akulturasi adalah suatu proses sosial manakala suatu  kebudayaan asli  tertentu di ketemukan dengan budaya asing tanpa menghilangkan ciri khas dari budaya asli tersebut. Dalam akulturasi terdapat rasa terbuka dan toleransi antar masyarakat yang menerima budaya tersebut. Misalnya di Bali, akulturasi disana sangat kuat dengan datangnya para turis mancanegara . Orang-orang di Bali terbiasa dengan bahasa asing namun tetap tidak meninggalkan nilai-nilai bangsa sendiri seperti kesopanan dan keramahan.

3.   Sosialisasi . Sosialisasi adalah proses penyesuaian diri dengan lingkungan, yakni apabila seorang individu dari masa kanak-kanak hingga dewasa berkembang, belajar, berhubungan dan mengenal dengan orang lain.  

Aspek kunci dari budaya adalah bahwa hal itu tidak diteruskan secara biologis dari orang tua kepada keturunannya, melainkan belajar melalui pengalaman dan partisipasi. Proses di mana seorang anak memperoleh budaya sendiri disebut sebagai enkulturasi . Belajar budaya memungkinkan individu untuk memperoleh keterampilan yang mereka akan mampu untuk mandiri selama hidup mereka (Van Schaik & Burkart, 2011). Belajar budaya diyakini sangat penting bagi manusia. Manusia disapih pada usia dini dibandingkan dengan munculnya gigi dewasa (MacDonald, 2007). Ketidakmatangan gigi dan sistem pencernaan, waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan otak, pertumbuhan yang cepat skeletory diperlukan bagi kaum muda untuk mencapai tinggi dewasa dan berarti kekuatan yang anak memiliki kebutuhan khusus dan pencernaan tergantung pada orang dewasa untuk jangka waktu yang panjang (MacDonald, 2007). Kali ini ketergantungan juga memungkinkan waktu untuk belajar budaya terjadi sebelum menuju kedewasaan.
Atas dasar pembelajaran budaya, orang menciptakan, ingat, dan berurusan dengan ide-ide. Mereka memahami dan menerapkan sistem spesifik dari makna simbolis . Budaya telah dibandingkan dengan set mekanisme kontrol , rencana, resep, aturan, atau instruksi. Perbedaan budaya telah ditemukan dalam motivasi akademik, prestasi, gaya belajar, kesesuaian, dan kepatuhan (Chang, et al., 2010). Belajar budaya tergantung pada inovasi atau kemampuan untuk membuat tanggapan baru terhadap lingkungan dan kemampuan untuk berkomunikasi atau meniru perilaku orang lain (Lehmann, Feldman & Kaeuffer, 2010). Hewan yang mampu memecahkan masalah dan meniru perilaku orang lain karena itu dapat mengirimkan informasi di seluruh generasi.
Cass Sunstein baru-baru ini menggambarkan bagaimana Wikipedia menggerakkan kita melewati batas yang kaku dari perencanaan sosialis yang Friedrich Hayek diserang dengan alasan bahwa "perencana tidak mungkin bisa mendapatkan bit tersebar dari informasi yang dimiliki oleh anggota masyarakat. Hayek menegaskan bahwa pengetahuan tentang individu, diambil secara keseluruhan, jauh lebih besar daripada setiap rajin, komisi atau dewan namun dan ahli ".
Sumber ;
·   http://tentangkomputerkita.blogspot.com/2010/01/transmisi-budaya-dan-pendidikan.html

This entry was posted on Sabtu, 13 Oktober 2012 at 06.40 . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar