Transimi
budaya adalah salah satu penyebaran budaya dari budaya yang satu ke budaya yang
lain, dari generasi yang satu ke generasi berikutnya. Transmisi budaya dapat
terjadi karena adanya toleransi antar masyarakat yang menganut budaya-budaya
tersebut. Transmisi budaya dapat diperoleh melalui media massa, desas-desus maupun
dengan cara belajar. Transmisi budaya dapat berpengaruh positif atau negatif
tergantung bagaimana masyarakat memandang maupun mengartikan dari budaya
tersebut.cara sekelompok orang atau hewan dalam masyarakat atau budaya cenderung untuk belajar dan menyampaikan informasi baru.
Gaya belajar sangat
dipengaruhi oleh bagaimana suatu budaya sosialisasi dengan anak-anak dan orang
muda. Lintas-budaya
penelitian di lima puluh tahun terakhir telah terutama difokuskan pada
perbedaan antara budaya Timur dan Barat (Chang, et al., 2010). Beberapa sarjana percaya
bahwa perbedaan budaya belajar mungkin tanggapan terhadap lingkungan fisik di
daerah di mana budaya awalnya didirikan (Chang, et al., 2010). Perbedaan lingkungan meliputi
iklim, pola migrasi, perang, kesesuaian pertanian, dan patogen endemik. Evolusi budaya, di mana
pembelajaran budaya dibangun, diyakini menjadi produk dari masa lalu hanya
10.000 tahun dan terus sambungan sedikit genetika (Chang, et al.., 2010).
Ada
beberapa bentuk transmisi budaya diantaranya adalah yang pertama adalah :
1.
Enkulturasi.
Enkulturasi adalah proses penerusan kebudayaan dari generasi yang satu ke
generasi berikutnya selama hidup seseorang diperoleh dari lingkungan keluarga
terutama ibu. Misalnya Jika seorang ibu menyuruh anaknya untuk mencuci kaki
sebelum tidur besar kemungkinan sang anak akan mewariskan perilaku tersebut
kepada anaknya pula.
2.
Akulturasi
. Akulturasi adalah suatu proses sosial manakala suatu kebudayaan
asli tertentu di ketemukan dengan budaya asing tanpa menghilangkan ciri
khas dari budaya asli tersebut. Dalam akulturasi terdapat rasa terbuka dan
toleransi antar masyarakat yang menerima budaya tersebut. Misalnya di Bali,
akulturasi disana sangat kuat dengan datangnya para turis mancanegara .
Orang-orang di Bali terbiasa dengan bahasa asing namun tetap tidak meninggalkan
nilai-nilai bangsa sendiri seperti kesopanan dan keramahan.
3.
Sosialisasi
. Sosialisasi adalah proses penyesuaian diri dengan lingkungan, yakni apabila
seorang individu dari masa kanak-kanak hingga dewasa berkembang, belajar,
berhubungan dan mengenal dengan orang lain.
Aspek kunci dari budaya
adalah bahwa hal itu tidak diteruskan secara biologis dari orang tua kepada
keturunannya, melainkan belajar melalui pengalaman dan partisipasi. Proses di mana seorang anak
memperoleh budaya sendiri disebut sebagai enkulturasi
. Belajar budaya
memungkinkan individu untuk memperoleh keterampilan yang mereka akan mampu
untuk mandiri selama hidup mereka (Van Schaik & Burkart, 2011). Belajar budaya diyakini
sangat penting bagi manusia. Manusia disapih pada usia dini dibandingkan dengan
munculnya gigi dewasa
(MacDonald, 2007). Ketidakmatangan gigi dan sistem pencernaan, waktu yang
diperlukan untuk pertumbuhan otak, pertumbuhan yang cepat skeletory diperlukan
bagi kaum muda untuk mencapai tinggi dewasa dan berarti kekuatan yang anak
memiliki kebutuhan khusus dan pencernaan tergantung pada orang dewasa untuk
jangka waktu yang panjang (MacDonald, 2007). Kali ini ketergantungan juga
memungkinkan waktu untuk belajar budaya terjadi sebelum menuju kedewasaan.
Atas dasar pembelajaran budaya, orang menciptakan, ingat,
dan berurusan dengan ide-ide. Mereka memahami dan menerapkan sistem spesifik dari makna
simbolis . Budaya telah dibandingkan dengan set mekanisme
kontrol , rencana, resep, aturan, atau instruksi. Perbedaan budaya telah
ditemukan dalam motivasi akademik, prestasi, gaya belajar, kesesuaian, dan
kepatuhan (Chang, et al., 2010). Belajar budaya tergantung pada inovasi atau kemampuan
untuk membuat tanggapan baru terhadap lingkungan dan kemampuan untuk
berkomunikasi atau meniru perilaku orang lain (Lehmann, Feldman & Kaeuffer,
2010). Hewan
yang mampu memecahkan masalah dan meniru perilaku orang lain karena itu dapat
mengirimkan informasi di seluruh generasi.
Cass
Sunstein baru-baru ini menggambarkan bagaimana Wikipedia
menggerakkan kita melewati batas yang kaku dari perencanaan sosialis yang Friedrich
Hayek diserang dengan alasan bahwa "perencana tidak mungkin
bisa mendapatkan bit tersebar dari informasi yang dimiliki oleh anggota
masyarakat. Hayek menegaskan bahwa pengetahuan tentang individu, diambil secara
keseluruhan, jauh lebih besar daripada setiap rajin, komisi atau dewan namun
dan ahli ".
Sumber ;
·
http://tentangkomputerkita.blogspot.com/2010/01/transmisi-budaya-dan-pendidikan.html